Artikel diperbarui pada 26 Mei 2020
Banyak yang dapat dipelajari lewat acara “Bambu Tanpa Batas” yang diselenggarakan di kampus arsitektur Institut Teknologi Bandung di Sabtu pagi tanggal 22 Juli 2017 lalu. Tiga presentasi menjadi pemantik diskusi singkat dan padat tentang material bambu, material
Anarkisme dan Arsitektur Sebagai Cara Mewujudkan Bangunan
Jika arsitektur – disebut secara sederhana – sebagai ilmu bangunan, bagaimanakah sebuah bangunan itu diwujudkan? Pernahkah dan bagaimanakah “arsitektur sebagai cara” untuk mewujudkan bangunan ini dibicarakan, dikritisi,
Komunitas Arsitektur Semarang dan Architecture Sans Frontières Indonesia dalam rangka Hari Kumpul Relawan:
Refleksi – Proyeksi: Gerakan Arsitektur Semarang
Turut dihadiri oleh Andrea Fitrianto (ASF-ID)
Sabtu, 6 Mei 2017, Pukul 17:00 s.d. Selesai
di Garasi Sumurboto, Jl.
Mari berkumpul dan kenal lebih dekat dengan#ASFJakarta. Temukan ruang-ruang untuk bergiat dan berdiskusi bersama di:
Open House ASF-Jakarta
Sabtu, 6 Mei 2017 | Pukul 17:00 – Selesai
di Gudang Sarinah Ekosistem
Jalan Pancoran Timur II No.4,
Jakarta Selatan
Lokasi: http://bit.ly/2pS9IK7
Narahubung:
Diskusi seri Developmentalisme, Urbanisme dan Arsitektur*
Gentrifikasi: Gated Communities dan Kelas Menengah Perkotaan
Waktu: Sabtu, 6 Mei 2017, Pukul 15.00 – Selesai
Tempat: Kafe Pustaka Universitas Negeri Malang
Pemateri:
Prof. Dr. Djoko Saryono, M.Pd, Budayawan dan Pengajar
Dhanny