Pengabdian Masyarakat (Pengmas) adalah salah satu program dari Himpunan Mahasiswa Program Studi Arsitektur (HMPSARS) di Universitas Parahyangan yang diselenggarakan sekali setiap tahun. Untuk tahun 2016, Dennis, Brian, Galih, dkk. menyelenggarakan dengan cara yang sedikit berbeda dengan sebelumnya; Pengmas tidak membawa gambar rancangan ke kampung tujuan melainkan hanya membawa selembar kertas kosong dan pikiran yang sudah dikosongkan; tabula rasa.
Sikap tabula rasa perlu. Supaya bisa menyerap sebanyak mungkin informasi yang didapat melalui observasi, wawancara, maupun pertemuan focus group discussion (FGD) bersama warga. Pertemuan FGD memberi kesempatan kepada setiap peserta untuk bersama-sama mengumpulkan, menganalisis, dan merumuskan masalah-masalah di kampung. FGD juga membaurkan bias persepsi antara mahasiswa, ibu-ibu, bapak-bapak, maupun kelompok muda warga, menjadi jembatan bagi kelompok-kelompok tersebut. Metode riset bersama ini disebut participatory action research (PAR), di mana dihasilkan dokumen riset kampung yang inklusif dan berorientasi pada solusi strategis baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Dokumentasi riset kampung ini menjadi langkah awal dari proses intervensi Pengmas bersama ASF-ID di Nangkasuni, sebuah kampung tepi sungai Cikapundung di dalam wilayah administrasi Kelurahan Tamansari, Bandung.